Metode eksperimental
METODE penelitian
Perbedaan Metode Deskriptif dengan Metode Eksperimental Metode Deskriptif :
• Tidak terdapat kontrol
• Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi
Metode Eksperimental :
• Adanya kontrol
• Manipulasi terhadap variabel
• Objek diatur lebih dahulu untuk diberikan perlakuan- perlakuan
Syarat-syarat percobaan yang baik
• Percobaan harus bebas dari bias
• Percobaan harus mempunyai ukuran terhadap error/kesalahan
• Percobaan harus punya ketetapan
• Tujuan harus didefinisikan sejelas-jelasnya
• Percobaan harus punya jangkauan
yang cukup Adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian dan adanya kontrol.
Tujuan : Untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dan berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Metode ini umumnya dilaksanakan untuk penelitian-penelitian ilmu eksakta / ilmu natural
Beberapa Kriteria Umum Metode Eksperimental
1. Masalah yang dipilih harus penting dan dapat dipecahkan.
2. Variabel dalam percobaan harus didefinisikan dengan seterang-terangnya.
3. Percobaan harus dilaksanakan dengan desain percobaan yang cocok.
4. Ketelitian dalam observasi dan ketepatan ukuran sangat diperlukan.
5. Metode, material dan referensi harus dijelaskan.
6. Analisis Uji statistik.
7. Interpretasi dan generalisasi
Metode Grounded Research Adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan.
Tujuan : Untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan mengembangkan teori.
Ciri-ciri Grounded Research
1. Data sebagai sumber teori dan sumber hipotesis
2. Dasar analisisnya adalah sifat-sifat yang ditemukan.
3. Pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan. Metode Penelitian Tindakan Adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pengambil keputusan tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasi dan dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.
Tujuan :
• Untukmemp eroleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.
Langkah-langkah Pokok Metode Penelitian Tindakan
1. Rumuskan masalah
2. Kumpulkan data teori yang tersedia
3. Rumuskan hipotesis
4. Membuat desain penelitian
5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran dan analisis yang digunakan.
6. Kumpulkan data
7. Analisis data
8. Interpretasi dan membuat kesimpulan
Kamis, 22 April 2010
DESAIN PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian akan memberi gambaran atas:
Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah ada.
Pertanyaan dan tujuan/objektif Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data Jenis data yang akan dikumpulkan Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data Kesimpulan yang dapat diperoleh
Pelaksanaan Riset Secara Induktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa asumsi/teori. Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb.
Contoh :
Studi kasus penerapan pembagian laba pada PT “XYZ” Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
1. Desain dalam merencanakan penelitian
2. Desain pelaksanaan penelitian
3. Desain sampel
4. Desain alat ( Instrumen )
5. Desain analisa
Pelaksanaan Riset Secara Deduktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Contoh:
Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan produktivitas.
Pengelompokkan Penelitian
1. Sifat masalah yang dipecahkan
2. Alat dan tehnik yang digunakan
3. Tempat penelitian
4. Waktu jangkauan penelitian
5. Daerah penelitian
Metode Dalam Penelitian
1. Metode sejarah
2. Metode deskriptif / survei
3. Metode eksperimental
4. Metode grounded research
5. Metode penelitian tindakan
Ciri khas metode sejarah
1. Tergantung pada data yang diamati orang
lain dimasa lampau
2. Lebih banyak menggunakan data primer
daripada data sekunder
3. Menggali informasi yang tua yang tidak
diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan
acuan standar
4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif
Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa(what), Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang.
Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter(dikenal dengan istilah variabel riset).
Metode Sejarah Bertujuan untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat
Metode Deskriptif
Adalah metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai kejadian.
Tujuan :Untuk menggambarkan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Riset Eksplanasi Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu fenomena maka riset tersebut menjadi riset
explanatory. Riset explanatory secara sederhana mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How).
Metode Penelitian akan memberi gambaran atas:
Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah ada.
Pertanyaan dan tujuan/objektif Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data Jenis data yang akan dikumpulkan Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data Kesimpulan yang dapat diperoleh
Pelaksanaan Riset Secara Induktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa asumsi/teori. Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb.
Contoh :
Studi kasus penerapan pembagian laba pada PT “XYZ” Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
1. Desain dalam merencanakan penelitian
2. Desain pelaksanaan penelitian
3. Desain sampel
4. Desain alat ( Instrumen )
5. Desain analisa
Pelaksanaan Riset Secara Deduktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Contoh:
Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan produktivitas.
Pengelompokkan Penelitian
1. Sifat masalah yang dipecahkan
2. Alat dan tehnik yang digunakan
3. Tempat penelitian
4. Waktu jangkauan penelitian
5. Daerah penelitian
Metode Dalam Penelitian
1. Metode sejarah
2. Metode deskriptif / survei
3. Metode eksperimental
4. Metode grounded research
5. Metode penelitian tindakan
Ciri khas metode sejarah
1. Tergantung pada data yang diamati orang
lain dimasa lampau
2. Lebih banyak menggunakan data primer
daripada data sekunder
3. Menggali informasi yang tua yang tidak
diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan
acuan standar
4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif
Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa(what), Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang.
Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter(dikenal dengan istilah variabel riset).
Metode Sejarah Bertujuan untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat
Metode Deskriptif
Adalah metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai kejadian.
Tujuan :Untuk menggambarkan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Riset Eksplanasi Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu fenomena maka riset tersebut menjadi riset
explanatory. Riset explanatory secara sederhana mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How).
Langganan:
Postingan (Atom)